Kamis, 26 Juli 2012

ISLAM DAN POLITIK

 
Politik... Tidak semua ummat ini mampu menerimanya. Sebagian besar ummat ini menganggap ia sebuah prilaku keji penuh tipu muslihat. Kecuali ummat yg sungguh-sungguh belajar dari Nabi agama ini. Siapa saja dari ummat ini yg belajar dan cinta terhadap sejarah Nabinya, pasti akan mendapati bahwa RasuluLlah saw berperang, mengepung, menaklukkan benteng2, merampas harta dari musuh perang, bernegosiasi dengan kaum kafir, membuat perjanjian-perjanjian, mengirim surat ke raja-raja, mendelegasikan tugas-tugas kepada sahabatnya, membangun negara madinah beserta pasar-pasarnya, dan langsung memimpin negara tersebut untuk menjadi presidennya (khalifah) dengan hukum Islam sebagai undang-undangnya. Bagaimana bisa RasuluLlah berhasil membangun negara Madinah jika bukan dengan politik? Dengan bangganya RasuluLlah mendeklarasikan piagam Madinah sebagai wujudnya negara Islam pertama.

Jika Nabi sholat, kita pun sholat. Nabi berpuasa, kita pun dengan taatnya berpuasa. Lantas, jika nabi menjadi pemimpin negara, mengapa kita bingung mengikuti sunnah ini. Jika Nabi berperang, bersiasat, mengatur strategi, membuat kesepakatan-kesepakatan, bahkan berkoalisi dengan Yahudi, mengapa kita begitu primitif untuk mencintai sunnah Nabi ini.

Apakah jadinya jika masing-masing orang Islam memilih untuk tidak berpolitik? Pastilah bumi ini dikuasai setan dan tentaranya. Apakah jadinya jika orang Islam hanya sibuk duduk di masjid berdzikir? Ia fikir masalah ummat ini bisa diselesaikan hanya dengan berdo'a.

Jika ummat lain sudah dengan hausnya ingin menguasai bumi ini, masihkah ummat ini sibuk dengan dirinya sendiri? Yang penting aku shalih, aku selamat, tidak bermaksiat... Lantas siapa yang peduli dengan UU minuman keras yang dibolehkan untuk acara-acara tertentu? Siapa yang peduli dengan UU pornografi yang akan dihapuskan? Siapa yg peduli dengan riba yang telah menggigit harta ummat ini?

Atau adakah yang masih berfikir bahwa keterpurukan ummat ini adalah suatu  ketidaksengajaan? Sadarlah, bahwa ini bukan ketidaksengajaan, namun hasil kerja keras setan yang penuh siasat, strategi, terorganisir dan terevaluasi dengan baik. Lantas, masihkah ummat ini enggan berorganisasi? Masihkah ummat ini takut bersiasat?

Sesungguhnya pelaku maksiat sudah banyak di istana negara, di gedung dewan, di pasar, di sekolah, di semua tempat. Maka tugas kita adalah mengirim da'I yg hebat ke dalam Istana negara, mengutus da'I yang terampil ke gedung dewan, dan da'I-da'i yang berkarakter ke semua lini masyarakat. Untuk apa? Tidak lain hanyalah untuk memastikan bahwa hukum Allah lah yang bekerja di sana. 


Tidak hanya berpolitik, berdagang (ekonomi) pun akan menjadi sangat keji jika pelakunya orang yang tidak takut pada Tuhan. Harta terbaik adalah harta yang berada dalam tangan orang mukmin, begitu juga dengan kekuasaan. Kekuasaan terbaik adalah keukasaan yang berada dalam genggaman orang mukmin. Karena itulah, demi Allah dan RasulNya, orang beriman harus berkuasa dan merebut kekuasaan. WaLlahu a'lam bishshawab.

Akhirnya selesai juga tulisan ini: 27 Juli 2012

Selasa, 24 Juli 2012


Baiklah Rafiqa... sepertinya engkau sudah terlalu lama meninggalkan sarangmu. Terlalu nikmat ya disana? Aku hanya ingin mengingatkanmu, bahwa Dia juga sudah menjanjikan kenikmatan dan keindahan tiada tara, asal...., engkau tidak masuk ke tanah laranganNya. Udah pernah belajar tentang itu kan Rafiqa? Ayolah... Tegaslah... Ini persoalan bahagia dan sengsara selama-lamanya loh...he2. Oce...oce...

Oh iya... hadiah untuk Rafiqa belum ya...kan udah behasil buat penelitian. Masa' mau dihukum terus. Ingat... bulan ini udah dua kali kena hukum. Jangan dibuat lagi ya....

Rindu juga sama Rafiqa yang dulu. Bersabarlah.... Jika Tuhanmu menetapkan usiamu seperti Nabimu, itu berarti sekitar 35 tahun saja lagi engkau harus bertahan. Sebentar lagi tuh.... Sekarang ayo... perbanyak amalmu, itu saja yang bisa menyelamatkanmu nanti, dan jangan lupa untuk diikhlaskan kepada Allah saja ya.

ATB, 25 Juli 2012
Wassalam,
Yang menyayangimu