Kamis, 10 November 2011

untitled yet

Para qyadah dakwah di negeri-negeri lain menghadapi ancaman, dikejar, diteror, dipenjara, disiksa, bahkan dibunuh. Mengapa kita masih aman-damai di sini? Mungkin kita memang tidak berbuat apa pun, sehingga musuh-musuh tidak memperdulikan keberadaan kita. Padahal di negeri Palestina, Afghanistan, Checnya, Fattani (Thailand), Mindanao (Filiphina), Kashmir, XinJiang mereka diserang terang-terangan di negeri mereka sendiri.

Senin, 07 November 2011

Taujih Seorang Saudara pada Saya


"Bila engkau baik hati, bisa saja orang menuduhmu punya pamrih. Tapi bagaimana pun, berbaik hatilah.
Bila engkau jujur, mungkin saja orang lain akan menipu mu. Tapi bagaimana pun, jujurlah.
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu. Tapi bagaimana pun, jadilah sukses.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang. Tapi bagaimana pun, berbuat baiklah. Karena ini adalah urusanmu dengan Tuhanmu." IWD

Apa pun kondisi kita saat ini, harusnya kita tetap dalam pemahaman, bahwa hidup dan mati kita adalah untuk Allah semata. Apa lagi yang menahan kita? Bahagia di akhirat adalah sebuah keharusan yang tidak boleh ditawar dengan apa pun. Mengapa begitu tega membiarkan diri disibukkan dengan hal yang tidak penting? Hari semakin dekat, dan kita semakin jauh berjalan. Apa lagi yang menahan kita? Kepastian apa yang mengalahkan janjiNya?

Mungkin kita sama-sama pernah punya rasa, rasa yang ingin dicurahkan. Namun Tuhan kita tidak menuliskannya di Lembaran yang Terjaga (Lauhul Mahfudz), lantas apakah kita berpaling? Ujian inikah yang akan menjauhkan kita dari Robb Yang Maha Agung? Ana juga punya perasaan yang tersimpan dengan baik dalam hati, yang belum pernah terzahirkan pada siapa pun, kecuali Yang Maha Mengetahui. Inilah masalah kecil yang belum terselesaikan, ia sedikit mengganggu tapi harusnya kita tidak biarkan ia menghambat amal-amal kita.

Teruslah bekerja, menebar kebaikan, menanam kebajikan. Jika terpaksa harus menganggap masalah itu adalah masalah kecil, itu lebih baik. Mari kita menempuh jalan ini bersama, ingin sekali ana berkumpul dengan ukhty di surga milik Allah, sebagai hadiah bagi orang-orang yang sabar dan tetap dalam keimanan yang benar. InsyaAllah.

Tulisan ini ditulis sesaat setelah penulis mendapat taushiyah dari qyadah penulis, dimana penulis meminta taushiyah lewat SMS "Assalamu'alaikum, a'dha' juga membutuhkan nasihat. Mohon ana ditaujih agar tetap kokoh melangkah di jalan ini (red: dakwah). karena terkadang ayunannya melemah. Hampir-hampir ingin menghapus ikhtiar untuk mencapai taqdir." Senin, 07 Nop 2011.