Selasa, 10 Februari 2009

Belajar dari Hamas


Hamas, sebuah Pergerakan Islam (Harokah Islamiyah) yang komitmen keislamannya tidak diragukan lagi, berjuang untuk agama Allah semata. Didirikan oleh Syaikh Ahmad Yasin, seorang pejuang besar yang lumpuh sekujur tubuhnya kecuali bagian kepala beliau yang mulia, namun pemikirannya mampu menggerakkan pejuang-pejuang lainnya bagai gelombang besar penuh semangat membela agama Allah menuju syurga.
Di tahun 2006 Hamas baru pertama kali ikut serta dalam Pemilu Palestina, dan langsung memenangkan pemilu tersebut. Kemenangan Hamas ini membuktikan bahwa rakyat Palestina sudah bosan dengan Partai Fatah yang sekuler, tunduk dibawah tekanan Amerika dan Israel.
Faktor yang menyebabkan Hamas menang adalah, keteladanan. Keteladanan yang diberikan oleh sang qiyadah (pemimpin) da'wah Syaikh Ahmad Yasin, beliau tetap tegar dalam menggelorakan semangat jihad para jundi. Kesungguhan perjuangan, sikap amanah, perilaku hanif dan pembelaan terhadap rakyat dengan ikhlash.
Berbeda dengan partai Fatah, Hamas tidak pernah mengenal henti untuk melawan penjajahan zionis la'natullah, bagi Hamas kemenangan bangsa Palestina adalah ketika Israel hengkang dari bumi Palestina dan seluruh kebun dan ladang milik rakyat Palestina kembali.
Jika janji dan perundingan yang ditempuh Fatah tidak juga memberi kemerdekaan Palestina, maka bagi Hamas perlawanan adalah cara yang paling berwibawa dan bermartabat di sisi Allah. Walau selalu diboikot oleh Amerika dan sekutunya, namun tanpa merasa kecil Hamas terus melawan karena yakin akan janji Sang Penguasa Alam bahwa jalan kebaikan adalah jalan yang mendaki dan pahit.
Hamas berjuang membela rakyatnya dengan taruhan jiwa-jiwa mereka, mengangkat senjata, membentuk intifadhah 1 dan 2, perjuangan yang real dan tidak dibut-buat, hal ini yang tidak dapat ditiru oleh Fatah, karena memang Fatah tidak benar-benar dalam berjuang memerdekakan Palestina. (Redaksi oleh : Rafiqa_)

Taujihat...

Semua orang akan binasa kecuali orang yang berilmu
Semua orang yang berilmu akan binasa kecuali orang yang beramal (mengamalkan ilmunya)
Semua orang yang beramal akan binasa kecuali orang yang ikhlash dalam amalnya...

Menuntut ilmu akhirat itu wajib, mengamalkannya pun wajib, dan mengikhlashkannya hanya karena Allah juga wajib.
Itulah sebabnya Allah memberi manusia akal dan hati...